Wednesday, June 7, 2017

Ayat Al Qur’an Dinodai Dengan Darah Haidh!

Seringkali terjadi kesepakatan antara tukang sihir dengan syaitan atau jin, bahwa pihak pertama, yaitu tukang sihir, akan mengerjakan beberapa kesyirikan yang nyata baik secara terselubung maupun terang-terangan sedangkan pihak syaitan atau jin akan melayani tukang sihir.



Selanjutnya si tukang sihir mengerahkan jin ini untuk mengerjakan perbuatan jahat yang dia inginkan. Jika si jin tidak mentaatinya, maka dia akan mendekati pemuka kabilah jin itu dengan menggunakan berbagai macam jimat yang isinya berupa pengagungan pemuka kabilah ini seraya meminta pertolongan kepadanya dengan menyisihkan Allah Ta’ala.  Maka, si pemuka jin ini pun segera memberikan hukuman kepada jin tersebut dan menyuruhnya agar mentaati si tukang sihir atau dia akan menggantikan dengan jin yang lain untuk melayani tukang sihir yang musyrik itu.



Oleh karena itu kita bisa mendapatkan hubungan antara tukang sihir dengan jin yang ditugaskan untuk melayaninya sebagai hubungan kebencian dan permusuhan. Dan dari sini kita akan dapatkan bahwa jin tersebut seringkali menyakiti istri dan anak-anak tukang sihir itu. Yang demikian itu sudah sangat populer di kalangan para tukang sihir, bahkan sebagian mereka ada yang meninggalkan profesi tukang sihir ini agar mereka bisa mendapatkan keturunan.

Di antara cara tukang sihir dalam membuat kesepakatan dengan syaithan adalah: cara najasah [menulis ayat-ayat al-qur’an dengan benda najis]. Kekufuran dengan cara ini sudah sangat jelas dan tidak tersembunyi lagi karena penghinaan dan pencemoohan terhadap salah satu surat al-Qur’an al-Karim merupakan bentuk kekufuran kepada Allah yang Maha Agung. 



No comments:

Post a Comment